Target minimal, nyaris tercapai oleh tim olimpiade matematika Indonesia yang mengikuti ajang International Mathematical Olympiad ke-55 yang diselenggarakan di Cape Town, Afrika Selatan, 3-13 Juli 2014 kemarin. Seperti disampaikan, team leader Indonesia untuk IMO, Alhaji Akbar Bachtiar, Indonesia memiliki tagret 1 medali emas, 1 perak dan 4 perunggu. Tahun lalu Indonesia memperoleh 1 medali emas, 1 perak, dan 4 medali perunggu.
Ketika dijemput oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Menengah, Harris Iskandar Ph.D, dan Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik, Suharlan, SH, MM, serta beberapa staf dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas di terminal kedatangan luar negeri, Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 16.45 WIB, tim olimpiade terlihat bangga.
Meski masih belum memenuhi target, tim olimpiade matematika Indonesia berhasil menyabet 2 medali perak lewat Jonathan Mulyawan Woenardi (SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta) dan Gede Bagus Bayu Pentium (SMA Semesta, Semarang), 3 medali perunggu lewat Reza Wahyu Kumara (SMAN Sragen BBS), Fransisca Susan (SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta), Herbert Ilhan Tanujaya (SMA Santa Lurensia), serta 1 honourable mention oleh Kevin Christian Wibisono (SMAK IPEKA Puri Indah, Jakarta).
Kita memang tidak sebagus tahun lalu. Tapi dari segi nilai, tim tahun ini terbagus kedua setelah tahun lalu. Dan 2 perak yang kita dapat hanya kurang 3 poin saja untuk mendapatkan emas. Sementara 1 honourable mention hanya kurang 2 poin untuk mendapatkan medali perunggu, ujar Alhaji Akbar.
Menurut tim IMO Indonesia kendala yang paling berarti yang mereka hadapi adalah mengerjakan soal kombinatorik. Pelajar Indonesia memang lemah di bidang ini. Dan tahun ini soal tersebut keluar 3 soal dari 6 soal yang diberikan, ujar Gede Bagus. Faktor lainnya adalah soal lingkungan. Mereka mengaku sangat kedinginan saat mengerjakan soal. Di dalam ruangan tidak ada pemanas ruangan. Padahal suhunya cukup dingin, memegang pulpen saja sampai kesulitan. Memang mengganggu konsentrasi, tapi tidak terlalu besar, terang Reza. Dengan hasil ini, tim IMO baik pelajar maupun pembina bertekad melakukan perbaikan agar tahun depan bisa lebih baik lagi. Ya, kami sudah melakukan yang terbaik. Tapi tentunya hasil ini kurang memuaskan. Kami punya beberapa catatan yang bisa kami jadikan sebagai bahan perbaikan, lanjut Alhaji Akbar.
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
301 kali |