Direktur Pembinaan SMA, Drs. Purwadi Sutanto M.Si memberikan pesan khusus kepada peserta OPSI 2019. Ajang ini bukan hanya sekadar lomba, tapi menciptakan ide agar generasi milineal saat ini selalu bisa berpikir dan bersikap ilmiah. Seorang peneliti sepatutnya memiliki sikap-sikap ilmiah agar karyanya dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat maupun diri sendiri. Memahami dan merealisasikan sikap-sikap ilmiahnya sehingga dia dan karyanya menjadi semakin berkualitas.
Sikap ilmiah yang harus dimiliki diantaranya ingin tahu, kritis, terbuka, objektif, rela menghargai karya orang lain, berani mempertahankan kebenaran dan menjangkau ke depan. “Kuncinya adalah harus memiliki minat dan rasa ingin tahu, serta kemampuan dan kemauan yang tinggi. Tidak hanya pekerja bidang seni yang harus memiliki sifat kreatif, peneliti pun harus mampu mencari jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapi dengan cara yang baru.†Tegas Purwadi.
Bukan hanya itu, lanjut Purwadi, melalui ajang ini diharapkan para peneliti muda mampu mendorong terciptanya kemajuan ilmu pengetahuan melalui kolaborasi lintas disiplin dan mendorong terciptanya perangai ilmiah dalam perkembangan budaya meneliti di kalangan generasi muda. “Dasar penelitian adalah fakta, sehingga anak-anak harus kita latih untuk bisa menyampaikan fakta dengan benar dan terstruktur. Dengan mendorong terciptanya perangai ilmiah menjadi budaya, menjadi salah satu upaya untuk menangkal hoax (berita bohong). Mereka akan tidak mudah percaya dengan isu-isu yang sering beredar di masyarakat sehingga terhindar dari hoax atau permasalahan pemecah belah bangsa dan bisa dipertanggungjawabkan. Ini semua merupakan bagian dari pendidikan karakter bangsa,†jelas Purwadi.
Perangai ilmiah (scientific temper) merupakan sikap keterbukaan seseorang untuk berani mengubah pendapat lamanya berdasarkan bukti baru, menolak menerima gagasan tanpa pembuktian, berpijak pada fakta yang dapat teramati, dan memiliki kedisiplinan menggunakan akal. Istilah yang pertama kali dicetuskan oleh Jawaharlal Nehru pada tahun 1946 ini, dijabarkan sebagai perangai berpetualang guna menggali kebenaran dan pengetahuan, melatih seseorang untuk mengumpulkan data dan mengecek sebelum disebarkan ke orang lain, serta kemampuan mencari dan memverifikasi informasi tersebut.
Teks ; rinda
Foto ; hono
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | l0wtun3 |
Dilihat |  :  | 379 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019