Acara tahunan Olimpiade Fisika Internasional (International Physics Olympiad/IPhO) ke 50 tahun 2019 ini digelar di Tel Aviv, Israel pada bulan Juli 2019. Oleh karenanya Pemerintah Indonesia tidak mengirimkan tim nya ke IPhO Israel, karena sebagaimana kita ketahui bersama Pemerintah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Sebagai kompensasinya, Pemerintah mengirimkan tim Fisika nya ke event EuPhO (European Physics Olympiad). EuPhO tahun 2019 ini adalah event yang ke 3 yang diselenggarakan di Riga, Latvia. Acara EuPhO tahun ini diikuti oleh 35 negara dengan jumlah delegasi lebih dari 250 orang. Setelah peserta mengikuti tahapan tes Fisika Eksperimen dan Fisika Teori dilanjutkan dengan tahapan koreksi oleh tim juri dan moderasi nilai, akhirnya pada hari Selasa, 4 Juni 2019 acara EuPhO ke 3 ditutup sekaligus pembagian medali.
Riga merupakan salah satu kota besar di Negara Latvia. Kota yang merupakan ibu kota sekaligus pusat pemerintahan Latvia. Tahun ini Riga, Latvia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan event tahunan EuPhO. EuPhO kali ini diikuti oleh peserta dari 35 negara, 7 negara diantaranya berasal dari luar Eropa. Pada umumnya setiap Negara mengirimkan pesertanya sebanyak 5 siswa. Ada beberapa Negara yang karena beberapa alasan hanya mengirimkan pesertanya 3 atau 4 siswa saja, seperti Negara Armenia dan Belarusia. Negara peserta dari luar Eropa berasal dari Asia (Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Bangladesh) dan Afrika (Brasil dan Saudi Arabia). Jumlah siswa peserta dalam kompetisi ini seluruhnya adalah 165 siswa.
Tahapan tes dilakukan dalam 2 gelombang. Tes pertama adalah Fisika Eksperimen yang dilakukan pada hari Sabtu, 1 Juni, dan kedua adalah tes Fisika Teori pada hari Minggu, 2 Juni. Masing-masing tes berlangsung selama 5 jam dan keduanya diselenggarakan di kampus Universitas Latvia. Tidak sedikit siswa yang dibuat “KO†lebih dahulu oleh soal Fisika Eksperimen yang jumlah soalnya sebenarnya sangat sedikit, hanya 1 halaman dengan 5 soal. Banyak siswa peserta (termasuk siswa Indonesia) yang mengaku tidak yakin dengan hasil pekerjaannya karena soalnya tidak disertai dengan prosedur pengerjaan eksperimen dan bagaimana pengambilan datanya. Para siswa diminta untuk berkreasi untuk mendapatkan data dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada.
Soal tes EuPhO tahun ini topiknya cukup merata. Sebagaimana biasanya soal Fisika Eksperimen hanya terdiri dari 2 soal dengan nilai total 20. Kedua soal tersebut pekerjaannya dilakukan dengan menggunakan satu alat eksperimen. Topik soal eksperimennya adalah tentang “gelombang radioâ€. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat gelombang radio ketika merambat dalam medium yang berbeda (udara dan air). Gelombang radionya dibuat menjalar dalam pipa paralon. Adapun soal teori terdiri dari 3 nomor dengan nilai total 30. Soal teori terdiri dari topik Mekanika, Elektrodinamika, Termodinamika, dan Hidrostatik. Soalnya diramu sedemikian sehingga merupakan gabungan dari beberapa topik Fisika. Soal T1 (teori 1) membahas tentang kasus pembentukan hujan es yang didalamnya melibatkan topik Mekanika, Termodinamika, dan Hidrostatika. Sementara soal T2 tentang gerak bola padat bermuatan listrik di dalam medan magnet. Soal ini membahas topik mekanika benda padat dan elektrodinamika. Dan soal T3 tentang Fisika sehari-hari, anak kecil yang memainkan selang berisi air. Soal ini membahas gerak air yang dimainkan oleh seorang anak kecil. Topiknya full tentang fisika mekanika.
Setelah melewati tahapan koreksi dan moderasi oleh tim juri bersama para peserta dari masing-masing Negara, ditetapkanlah para peserta yang berhak mendapatkan medali. Passing grade medali ditentukan berdasarkan peserta dari Eropa saja. Dan diperoleh nilai threshold untuk medali Emas 27.0, Perak 20.4, Perunggu 13.5, dan HM 9.6 dari nilai maksimum 50. Dari 5 peserta Indonesia, 1 berhasil meraih medali emas, 2 perak dan 2 sisanya meraih medali perunggu. Data perolehan medali serta asal sekolah siswanya dapat dilihat pada tabel berikut:
Daffa Fathani Adila |
SMA Negeri 8 Jakarta |
Perunggu |
Gusti Putu Surya Govinda Atmaja |
SMA Kesatuan Bangsa, Yogyakarta |
Perunggu |
Nixon Widjaja |
SMAK IPEKA Plus Tangerang, Banten |
Perak |
Yuwanza Ramadhan |
SMA Negeri 1 Depok, Jawa Barat |
Perak |
Ivander Jonathan M.W. |
SMA Mawar Sharon Christian School, Surabaya |
Emas |
Tim Indonesia kali ini dipimpin oleh Syamsu Rosid (dari UI). Tim juga didampingi oleh Bobby E Gunara (ITB), Rinto Anugraha (UGM) dan Junus Simangunsong (Kemendikbud). Tim dijadwalkan akan tiba kembali di Indonesia pada hari Rabu 5 Juni 2019.
Dengan tulus hati kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia atas dukungan moril maupun materiil sehingga atas izinNya kami dapat meraih prestasi diatas. Semoga upaya ini semua berbuah kebaikan untuk bangsa dan Negara Indonesia tercinta.
Riga, Latvia 4 Juni 2019
Dr. Syamsu Rosid
Tim Pembina Olimpiade Fisika
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | whika |
Dilihat |  :  | 462 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019