Selasa (04/10), OPSI 2016 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Harris Iskandar Ph.D. Bertempat di kampus I3L (Indonesia International Institute of Life Sciences), selain acara pembukaan, di sini juga turut dipamerkan 101 display finalis OPSI 2016. Ajang penelitian tingkat remaja ini akan berlangsung mulai 2 – 7 Oktober 2016. Mempertandingkan tiga bidang penelitian, yaitu Matematika dan Rekayasa, Sains dan Teknologi, serta IOS dan Humaniora.
Mengusung slogan "Meneliti Itu Seru" Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali mengasah daya kritis siswa pada ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2016, yang diikuti sekitar 190 siswa dari 34 provinsi.
Saat membuka ajang OPSI 2016, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harris Iskandar Ph.D mengatakan bahwa, penyelenggaraan OPSI dapat meningkatkan dan mengembangkan semangat siswa di bidang penelitian. Oleh karena itu, agar tujuan itu tercapai membutuhkan sistem lingkungan yang mendukung."Kita membutuhkan ekosistem pendidikan dimana orangtua dan sekolah bersama-sama mendukung para siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam penelitian. Semoga dalam waktu sekitar 20 atau 30 tahun mendatang kita bisa melahirkan scientist baru," ujarnya.
OPSI merupakan sebuah ajang untuk mencari dan memaksimalkan generasi muda di bidang penelitian. Harris mengatakan, kita masih kekurangan sekali dalam penelitian, produktivitas penelitiannya, serta budaya penelitian yang masih sangat lemah. Yang membedakan OPSI tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, adalah jumlah pesertanya yang jauh lebih banyak. Pendaftaran secara online yang diterapkan menjadi salah satu faktor pendukung yang membuat peserta OPSI lebih banyak. Naskah yang masuk tahun ini sekitar 7. 677. Bandingkan dengan rekrutmen secara manual yang diterapkan sebelumnya, dimana naskah penelitian yang masuk hanya ratusan.
Kualitas penelitian sudah pasti bisa dilihat karena seleksinya dilakukan oleh para juri yang sangat berkualifikasi dalam profesi penelitian. "Proses dalam OPSI akan banyak memberikan pembelajaran. OPSI merupakan contesting idea. Merupakan journey bagi mereka yang baru belajar di bidang ini. Keuntungan lainnya para peserta memiliki peluang untuk berkompetisi ke jenjang internasional, serta melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," kata Harris.
Ditambahkannya pula, untuk melengkapi rasa ingin tahu siswa pada sesuatu hal, hendaknya para siswa juga mengasah kemampuannya pada aspek 4C yakni Colaboration, Communication, Creativity, dan Critical Thinking
Sementara itu, Direktur Pembinaan SMA Drs. Purwadi Sutanto, M.Si, dalam kata sambutannya, menegaskan kembali bahwa pihaknya mengelenggarakan ajang penelitian ini untuk memfasilitasi bakat peserta didik. "OPSI ini merupakan wahana untuk menumbuhkan bakat dan minat peserta didik SMA dan MA di bidang penelitian ilmiah. Kami harap, bakat dan prestasi peserta didik di bidang penelitian ilmiah dapat tumbuh dan berkembang," jelas Purwadi.
Pada kesempatan pembukaan ini dilaksanakan pula penandantangan kerjasama di bidang pendidikan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diwakili oleh Drs. Purwadi Sutanto dan pihak Indonesia International Institute for Life Sciences oleh Presiden I3L, Angelica Aryanto.
Acara pembukaan OPSI turut dimeriahkan dengan penampilan Tari Topeng Betawi dan paduan suara dari SMA 78 Jakarta yang menyanyikan lagu-lagu tradisional diantaranya Jali-Jali.
Peningkatan Naskah yang Masuk
Kasubdit Peserta Didik, Suharlan SH, MM menambahkan bahwa OPSI tahun 2016 mengalami kenaikan jumlah naskah yang signifikan. Hampir sebanyak 3000 naskah masuk ke panitia OPSI, dan terpilih 101 finalis setelah diseleksi oleh tim juri. Dalam kegiatan pamera poster dan presentasi penelitian selanjutnya tim juri akan menilai untuk menentukan juara OPSI 2016. "Diproyeksikan juara OPSI 2016 akan kita arahkan ke penelitian internasional. Dengan adanya peningkatan jumlah naskah yang masuk, juga membawa dampak positif terhadap minat para siswa yang semakin tinggi dengan penelitian. Sehingga penelitian bukan menjadi suatu hal yang ditakutkan untuk dilakukan. Anak-anak sudah mulai peduli terhadap lingkungan di sekitarnya karena objek penelitian itu sesungguhnya ada di lingkungan kita sehari-hari." Jelas Suharlan.
OPSI ingin terus berupaya merubah pandangan umum siswa terhadap penelitian yang dianggap sebagai suatu pekerjaan serius, sulit, dan cenderung membosankan. OPSI ingin memberikan siswa pengalaman meneliti dengan cara yang menyenangkan, sehingga minat meneliti terus meningkat dan dapat ditularkan oleh peserta OPSI pada teman dan lingkungannya.
-POTENSI-
Teks : Yenni, Hari
Foto : Bernard
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 349 kali |