Setiap tahunnya, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) terus menampilkan seni dan budaya dari perwakilan masing-masing daerah. Seni dan budaya ini dirawat, dilestarikan dan dikembangkan secara terus menerus terlebih selama sebelas tahun kegiatan ini dilaksanakan.
Kali ini, Provinsi Lampung dipercaya sebagai tuan rumah FLS2N 2019 yang berlangsung mulai 15 – 21 September 2019. Senin (16/09), bertempat di Grand Ballroom Novotel Lampung, FLS2N dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kemdikbud RI Didik Suhardi Ph.D bersama Gubernur Lampung Ir. Arinal Junaidi. Tabuhan Gamolan Pekhing (Cetik), alat musik tradisional Lampung secara bersama-sama menjadi penanda dimulainya perhelatan akbar seni siswa Indonesia di kota berjulukan Tapis Berseri.
Dikawal dengan iring-iringan parade budaya adat Lampung, Didik Suhardi dan Arinal Junaidi bersama rombongan jalan berdampingan memasuki Grand Ballroom Novotel Lampung, tempat dilaksanakannya acara pembukaan. Rangkaian acara diawali dengan nyanyian lagu daerah Lampung berjudul Ekham dan dilanjutkan penampilan tari tradisional penyambut tamu penting, Sigeh Pengunten.
Diiringi paduan suara dari SMA Franciskus Bandar Lampung, suara hadirin gemuruh menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan MARS FLS2N. Dalam acara pembukaan ini juga dilakukan penyerahan piala bergilir dari provinsi Jawa Tengah sebagai Juara Umum FLS2N 2018 kepada Sekjen Kemdikbud yang diserahkan kepada Gubernur Lampung untuk nantinya diberikan kepada Juara Umum FLS2N 2019.
Mengawali sambutan, Kadis Pendidikan Lampung, Sulpakar dalam laporannya menyampaikan, FLS2N 2019 untuk jenjang SMA, SMK, dan PPK (Pembinaan Pendidikan Khusus) dilaksanakan di Provinsi Lampung. Sedangkan untuk jenjang SD dan SMP dilaksanakan di provinsi Banten. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan bakat dan minat siswa Indonesia di bidang seni dalam rangka membangun karakter siswa berdasarkan nilai-nilai yang berlatar dari budaya luhur bangsa Indonesia yang beraneka ragam. Hal ini sesuai dengan tema umum yang diangkat pada FLS2N ini yaitu “Seni Menyatukan Keberagamanâ€.
Melalui tema tersebut, lanjut Sulpakar, Kemendikbud berupaya mewujudkan lima harapan; pertama membina dan meningkatkan kreativitas siswa dalam bidang seni dan budaya, kedua menguatkan pendidikan karakter siswa yang berakar dari nilai budaya luhur bangsa Indonesia, ketiga mengembangkan sikap kompetitif dalam diri siswa agar berwawasan global, keempat mengasah kepekaan siswa dalam menghargai seni dan karya orang lain, dan kelima mempererat persatuan dan kesatuan antar sesama. “Peserta FL2SN adalah siswa dan siswi dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan PPK baik negeri maupun swasta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Keseluruhan peserta berjumlah 2210 siswa dengan rincian 1496 siswa yang berlomba di provisi Lampung dan 740 siswa berlomba di provinsi Banten. Khusus diprovinsi Lampung total keseluruhan partisipan hampir mencapai 3500 orang termasuk pendamping dan official.†Terangnya.
Ada sembilan bidang seni yang dilombakan pada FLS2N Tingkat SMA, yaitu Baca Puisi, Cipta Puisi, Seni Kriya, Desain Poster, Tari Kreasi Berpasangan, Vokal Solo, Gitar Solo, Film Pendek dan Monolog. Ketujuh bidang lomba ini akan dilaksanakan di beberapa lokasi yaitu Taman Budaya Kota Bandar Lampung, Dewan Kesenian Lampung (DKL), SMAN 2 Lampung, Hotel Sheraton, Hotel Batiqa, dan Hotel Emersia.
Sedangkan Jenjang SMK memperlombakan Menyanyi Solo, Tari Tradisional, Musik Tradisional Daerah, Solo Gitar Klasik, Teater, Fim pendek dan Permainan Tradisional. Khusus untuk jenjang PPK akan diperlombakan bidang seni Menyanyi Solo, Tari, Pantomim, Melukis, Desain Grafis, dan MTQ.
Sekjen Kemendikbud RI, Didik Suhardi dalam sambutan pembukaannya mengatakan, FLS2N merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam proses pendidikan yang tidak hanya tertumpu pada pendidikan akademik tetapi juga non akademik. Sesuai dengan filosofi bahwa pendidikan harus mengoptimalkan kemampuan anak-anak melalui olah hati, olah rasa, olah raga, dan olah pikir. Seni sebagai salah satu dari olah rasa yang perlu ditingkatkan, karena seni merupakan bagian dari fungsi pendidikan yang ingin dioptimalkan. “Melalui kemampuan mereka di bidang seni, kita memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak-anak kita sehingga kemampuan jiwa seninya dapat terasah dengan baik. Oleh karena itu pada kegiatan ini kami sengaja melombakan berbagai bidang disamping sebagai seni tradisional juga seni yang kreatif yang merupakan bagian dari prioritas bapak presiden kita dalam rangka mengembangkan pariwisata dan industri kreatif Indonesia.†Jelas Didik.
Seni disamping sebagai proses pendidikan, lanjut Didik, juga harus dilihat sebagai pelestarian budaya. Seni juga harus dilihat sebagai suatu alat pemersatu bangsa. Oleh karena itu melalui FLS2N marilah melihat bahwa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang punya budaya tinggi. Seni Juga harus dilihat sebagai diplomasi budaya, karena banyak sekali hal-hal yang rumit dalam diplomasi politik dapat diselesaikan melalui diplomasi budaya. “Marilah anak-anakku kita hindari intoleransi, berita-berita hoaks, untuk menjaga keutuhan Indonesia sebagai NKRI. Kepada Bapak dan Ibu Guru sekalian marilah kita bina anak-anak kita sehingga jiwa seninya terasah terus. Pada saatnya nanti kita berharap dari ajang FLS2N ini akan muncul seniman-seniman, artis, praktisi, pegiat seni, budayawan hebat dari Indonesia yang bisa menduniakan seni Indonesia.†Pesannya.
Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan FLS2N berkontribusi dalam menyiapkan generasi emas Indonesia. Oleh sebab itu sudah sepantasnya menempatkan FLS2N tak sekadar ajang kompetensi mengumpulkan medali, tetapi juga sebagai tolok ukur pembinaan kesenian di sekolah. Jika anak-anak memiliki talenta seni harus terus didorong, sehingga kelak mereka dapat menjadi seniman yang professional dan handal. Seni budaya dan kreatifitas itu penting karena akan berefek pada perekonomian.
Pendidikan bukan hanya mengembangkan kemampuan berfikir saja, tetapi anak-anak juga harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi di bidang seni dengan kreativitas dan imajinasi yang dibebaskan. Mereka harus memiliki empat kemampuan; kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan kemampuan berkreasi yang dikembangkan melalui imajinasi. Apabila imajinasi berkembang, maka akan dapat mengembangkan solusi kreatif di masa depan. Arinal berharap ajang bertajuk “Seni Menyatukan Keberagaman†ini bisa mencetak prestasi yang tinggi yang tidak hanya menjadi kebanggaan provinsi ataupun daerahnya tapi juga kebanggaan bagi siswa Indonesia pada umumnya.
Atas nama pemerintah provinsi lampung Arinal mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dari seluruh daerah di Indonesia. “Marilah kita semangat bersama dalam seni, kita sukseskan FLS2N 2019 di provinsi Lampung ini. Sebagai tuan rumah, saya berharap semoga mampu memberikan kesan yang mendalam dan kenangan yang Indah bagi kita semua. “Taman bunga di tengah kota, taman kenangan sepanjang masa. Mari asah potensi dan talenta, wujudkan generasi emas anak bangsa.†Tutup Arinal dengan berpantun.
Acara pembukaan FLS2N ditutup dengan penampilan artis muda berbakat Fathin Shidqia Lubis. Penyanyi yang tenar lewat ajang pencarian bakat X-Factor ini membawakan lagu-lagu diantaranya Tanah Airku, Dia Dia Dia, Away, Jangan Kau Bohong, dan ditutup Aku Memilih Setia.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 643 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019