#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

SISLAC Membangun Harmonisasi Budaya Solidaritas dan Kolaborasi

#

Kota Yogyakarta sebagai pusat budaya Jawa didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Singapore-Indonesia Students Leaders Adventure Camp (SISLAC), sebuah kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMA dan diikuti oleh siswa-siswi Indonesia dan Singapura. Kedua negara bergantian menjadi tuan rumah kegiatan yang berlangsung selama 5 hari dan sudah ke-13 kalinya dilesenggarakan.

 

Untuk kegiatan  yang melibatkan aktivitas outdoor dan indoor ini, setiap tahun SISLAC mengangkat tema yang berbeda-beda, dan untuk tahun ini tema yang diusung adalah “Harmony in Culture” yang menekankan pada upaya untuk menciptakan harmonisasi budaya, solidaritas dan kolaborasi. Melalui kerja sama di bidang pendidikan ini diharapkan akan terjalin erat hubungan antara Indonesia dan Singapura  dan membangun sikap saling menghargai perbedaan yang ada.  

 

Kegiatan SISLAC yang berlangsung dari 17 sampai 22 November 2019 di Yogyakarta ini diikuti oleh 40 siswa Singapura dan 50 siswa Indonesia. Saat membuka  kegiatan ini, Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto menyampaikan bahwa SISLAC memberi kesempatan kepada para peserta untuk belajar memahami budaya sendiri agar bisa menghormati budaya orang lain. “Kalian semua memiliki kesempatan untuk saling memahami dan berkolaborasi agar kalian bisa memahami makna persahabatan yang tulus,” demikian ungkap Purwadi.

 

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Seksi Bakat dan Prestasi, Sugeng Riyadi terkait dengan tema kegiatan tahun ini. “Arah kita untuk SISLAC tahun ini adalah kebersamaan dalam budaya; ini paling penting dikembangkan agar anak-anak saling menghargai budaya masing-masing,” jelas Sugeng.

 

Selama penyelenggaraan SISLAC para peserta mengikuti beragam aktivitas seperti belajar bermain gamelan dan membatik, mengenal permainan tradisional Indonesia seperti egrang, bakiak dan congklak atau dakon. Di era teknologi ini, permainan-permainan tradisional seperti itu tentunya sudah semakin tergeser  oleh permainan-permainan dengan platform digital dan tidak banyak lagi yang mengenal. Selain itu, para peserta juga akan diajak mengunjungi Candi Borobudur dan Kota Gede.


Penulis  : 
Editor  :  l0wtun3
Dilihat  :  662 kali


#
10-Sep-2024

5 Hari Lagi Registrasi TANOS 2024 Akan Ditutup

#
08-May-2024

PEMBANGUNAN BANGSA OLEH PEMUDA YANG MEMIMPIN LITERASI DIGITAL

#
21-Jun-2022

Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka

#
05-Dec-2019

Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019