Kabar gembira kembali datang dari puteraâ€puteri terbaik bangsa yang berhasil mempersembahkan prestasi membanggakan di ajang International Biology Olympiad (IBO) keâ€24 tahun 2013 di Bern, Switzerland. Empat pelajar yang tergabung dalam Tim Olimpiade Biologi Indonesia diantaranya:
- Rhogerry Deshycka (SMA Pribadi Bandung) berhasil meraih medali Emas.
- Muhammad Farhan Maruli (SMAN 78 Jakarta) meraih medali Perak
- Kezia Stevanie Tanfriana (SMAK BPK Penabur Gading Serpong) meraih medali Perak
- Titis Setiyobudi (SMA GBBS Gemolong, Sragen) meraih medali Perak.
Setelah melewati rangkaian tes praktikum dan tes teori, akhirnya jerih payah dan kerja keras dari semua pihak yang mendukung Tim Olimpiade Biologi Indonesia terbayar Indah. 1 Medali Emas dan 3 Medali Perak adalah pencapaian yang sangat baik di tahun ini. Secara umum, Indonesia menduduki peringkat enam bersama dengan China, Jepang, dan Taiwan dari total 64 negara peserta.
Pembukaan dan penutupan IBO keâ€24 secara resmi dilakukan oleh Chairman IBO 2013, dr. Mattias Wenger (peserta IBO tahun 2000). Semua kegiatan tes (praktikum dan teori) dilakukan di University of Bern yang didukung oleh banyak staf akademik (Professor dan Doktor) yang umumnya masih muda. Universitas ini terkenal karena Albert Einstein pernah menjadi salah satu staf pengajar dan di kota Bern pula, Einstein mengembangkan teori relativitasnya. Selain itu University of Bern telah melahirkan seorang penerima Nobel di bidang kedokteran, Theodor Kocher (ahli bedah) pada tahun 1909. Kegiatan IBO juga didukung oleh Natural History Museum of Bern dengan meminjamkan 63 set bahan praktikum berupa awetan lengkap dari 7 spesies tengkorak Mamalia. Selain dari University of Bern, para ilmuwan Biologi dari University of Zurich dan Basel juga turut membantu kegiatan IBO 2013.
Para siswa Indonesia berhasil mengerjakan 4 topik praktikum dengan baik diantaranya adalah 1) Biologi sel dan molekuler dari Trypanosoma brucei, 2) Ekofisiologi Tumbuhan tentang penentuan kandungan glukosa dariArabidopsis serta menentukan hubungan antara karakteristik bunga dan jenis polinatornya, 3) Etologi Evolusioner berupa perilaku agresif dari ikan cupang Afrika, dan 4) Biosistematik untuk menentukan 7 spesies Mamalia kecil berdasarkan identifikasi tengkorak.
Para jury pendamping umumnya berasal dari universitasâ€universitas terkemuka di beberapa negara maju seperti University of Dresden (Jerman), Wagenigen University (Belanda), University of Aarhuis (Denmark), NTU dan NUS (Singapora), University of Tsukuba (Jepang), dan University of Purdue (USA). Juri dari berbagai negara bekerjasama dalam mereview soalâ€soal tes (praktikum dan teori) sehingga meningkatkan kualitas soal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biologi modern.
Seperti halnya negara peserta IBO yang lain, Tim Olimpiade Biologi Indonesia didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Seluruh peserta IBO merupakan juaraâ€juara dari tingkat nasional. Di Indonesia, keâ€4 siswa tersebut diseleksi mulai dari tingkat sekolah, Kabupaten/Kota, Propinsi dan tingkat Nasional melalui Olimpiade Sains Nasional (OSN). Siswaâ€siswa terbaik hasil seleksi Nasional (OSN) kemudian dibina oleh tim pengajar dan asisten dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITHâ€ITB) dan Jurusan Biologi, Universitas Airlangga. Peraih medali Emas dari Indonesia (Rhogerry Deshycka) telah diterima di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat dan Kezia Stefania (peraih medali Perak) akan melanjutkan studi di bidang Life Sciencesâ€NUS, Singapura.
Tim Olimpiade Biologi Indonesia didampingi oleh 6 pendamping diantaranya Dr. Agus Dana Permana (Leader), Prof. Dr. Intan Ahmad, Dr. Ahmad Faizal, Dr. Indra Wibowo, Dr. Lulu L. Fitri (SITH ITB), dan Biofagri Ascadendria, M.Si (Tim Olimpiade Biologi Indonesiaâ€TOBI). Jumlah pendamping yang lebih banyak dari siswa merupakan bagian dari persiapan Indonesia sebagai tuan rumah 25th IBO, Juli 2014 di Bali.
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
1075 kali |